Secara premis masih sefrekuensi dengan versi 2006. Ada penyanyi, terjerat masalah kriminal, lalu memutuskan untuk jadi biduan dangdut untuk kabur dari aparat hukum.
Di versi barunya kali ini keliatan kalo film ini tuh ga pengen se”serius” versi lamanya.
Bisa terlihat dari banyak banget adegan komedi yang dimasukkan di film ini. Ga cuma komedik secara dialog, tapi juga dari berbagai macam adegan-adegan lebay dan ga masuk nalar di filmnya wkwk.

Meski unsur komedinya cukup dominan tapi cerita, isu sosial, dan beberapa konflik yang coba diangkat dalam film ini cukup menarik dan bermacam-macam juga.
Secara umum film ini punya elemen drama kriminal campur drama dan konflik keluarga dengan bumbu komedi di sana sini.
Hal menarik yang juga jadi catatan buat kami justru adalah beberapa sub-plot nya malah punya alur penceritaan dan konflik yang lebih engaging ketimbang plot utamanya.

Kami ngerasa lebih seru nikmatin cerita dan dinamika yang terjadi dengan para warga Singalaya nya.
Konflik utama antara Naya, Lola dan ayahnya yang harus kabur dari kejaran polisi sambil memulihkan ingatan ayahnya ini buat kami malah kurenggg~
Beberapa momen bahkan kami ngerasa plot ini tuh keliatan “trying too hard” yang berujung kurang natural.

Untungnya beberapa kekurangan tadi bisa ketutup dengan cukup baik, salah satunya karena elemen komedinya yang absurd tapi beneran sukses menghibur.
Kudos buat Monty Tiwa yang (sekali lagi) ngebebasin Keanu buat “bermain” di sini, sukses banget ngasih nyawa di film ini.
Ada 2 adegan kunci yang bikin Keanu bersinar di sini.
Pertama, adegan bareng Anya Geraldine dengan celetukan-celetukan brutalnya wkwk. Dan kedua, sebuah adegan dan dialog bersama Opie Kumis yang “wow… bisa gitu ya”.

Yang nonton pasti tau dua adegan yang kami maksud π
Intinya Mendadak Dangdut ini merupakan sekuel yang menghibur. Keputusannya untuk menjadi lebih komedi cukup works juga.

Ya, ada beberapa kekurangan tapi overall dramanya cukup solid, iringan lagu2nya meski ga seikonik pendahulunya tapi tetep asik didengerin + dinikmatin.

