Merupakan prequel dari film horor legendaris”The Omen” (1976). Bercerita tentang Margaret Daino yang diutus untuk ke Roma di mana ia akan mulai mengabdi kepada Gereja dengan cara melayani di Panti Asuhan. Di sana lah banyak hal aneh terjadi.
Jujur kami tidak expect yang gimana-gimana apalagi ini prequel dari film lama yang kadang punya reputasi buruk, tapi kami merasa benar-benar dikejutkan oleh film ini. Lore dari Film THE OMEN pun ter-expand di prequel ini.
Salah satu yang mungkin jadi pertimbangan buat yang masih bandel dan suka bawa anak-anak ke dalam bioskop adalah RATING, ratingnya 17+ dan adegan di film ini memang cukup brutal dan terlalu explicit even untuk rating yang sudah ditetapkan.
Sebagai prekuel, film ini mampu mengangkat cerita yang lebih luas dari cerita di film THE OMEN dengan baik. Penceritaannya pun disajikan dengan cukup menarik, engaging dan selalu ngasih rasa penasaran. Kudos buat sutradara Arkasha Stevenson di film ini.
Ada adegan yang emang dijadikan semacam callback di sini. Scene-nya sendiri ‘variant’ dari scene asli-nya tapi pas muncul kayak ketebak gitu bakalan gimana. Semacam fan service lah ya buat cult following dari film ini.
Film ini ga fokus nakutin penonton dengan berbagai macam jumpscare yang ngeselin, tapi sukses bikin ngeri dan ngilu penonton dengan ceritanya yang menarik + juga dengan berbagai macam visual yang mengerikan. Buat yang demen horor jumpscare, poin ini bisa jadi pertimbangan.
Ngomongin visual mengerikan, film ini punya bagian gore yang cukup brutal. Jadi buat yang ngilu-ngilu kalau nonton yang bersiap saja. Oh ya, ada juga adegan yang cukup vulgar walaupun sebentar dan itu sedikit jadi jumpscare sih untuk kami
Sedikit trigger warning buat kalian yang sensitif sama flashing lights, ada adegan di film ini yang mungkin bisa ganggu banget buat yang gak bisa dan gak terbiasa terpapar flashing lights yang cukup masif.
Overall, The First Omen surprisingly menjadi sebuah prequel yang bagus banget! Punya cerita yang menarik, berhasil nge-expand film pendahulunya dengan sangat baik, dan tak ketinggalan… minim jumpscare.
Senang rasanya ada film horor berkualitas tanpa banyak ngagetin.
